Di masa depan, bahasa Inggris akan menjadi bagian dari kehidupan manusia. Pembiasaan penggunaan bahasa Inggris perlu ditanamkan sejak anak belajar di tingkat PAUD. Namun, keterbatasan guru bahasa Inggris dalam suatu satuan PAUD bisa menjadi penghalang untuk bisa memberikan materi pembelajaran bahasa Inggris. Yunisrina Qismullah Yusuf, Burhansyah Burhansyah, & Aisyaranur Aisyaranur menyatakan dalam bukunya: "Teachers used many kinds of strategies to teach vocabulary to very young learners, such as using songs, pictures, games, coloring, and storytelling in the classroom." Di era digital seperti sekarang, ada banyak media mengajar bahasa Inggris yang bisa dimanfaatkan oleh pendidik PAUD. Media pembelajaran ini hadir dalam bentuk video dengan berbagai variasi, misalnya video lagu, video peragaan permainan, dan lainnya. Guru PAUD meskipun bukan lulusan sarjana bahasa Inggris, memungkinkan untuk mengajar bahasa Inggris bagi anak-anak didiknya, meskipun pengajarannya lebih berbasis pada pengembangan penguasaan kosakata. "Teaching and learning vocabulary is an integral part of foreign language learning since it is the basic sub-skill for someone who wants to learn a foreign language." Rahma Deni & Fahriany Fahriany, ‘Teachers' Perspective on Strategy for Teaching English Vocabulary to Young Learners,’ (2019). Dalam kutipan di atas, Rahma Deni & Fahriany Fahriany menekankan pentinnya pembelajaran tentang penguasaan kosakata sebagai sub-skill yang mendasar. Mengingat akan pentingnya mengajarkan kosakata, tips berikut ini semoga bisa menjadi guru bahasa Inggris yang hebat bagi anak usia dini: Baca juga: Cara Mudah dan Menyenangkan Mengajarkan Bahasa Inggris Kepada Anak 1. Belajar dengan gerak lagu "Using music to support the literacy development of young English language learners."Paquette, K. R., & Rieg, S, UNY Journal (2008) Musik sangat baik digunakan dalam pengembangan literasi pada anak usia dini. Anak didik bisa semakin termotivasi untuk belajar bahasa inggris, terutama dalam pengembangan kosakata. Contoh lagu yang bisa digunakan adalah "Head, Shoulders, Knees and Toes", "If You're Happy and You Know It", atau "ABC Song". 2. Gunakan media visual yang dapat disentuh "Utilizing educational props in teaching English to young children enhances their enthusiasm and foundational language skills through effective, creative, and enjoyable learning experiences." (Wahyuningsih, A. S., & Aristawati, A. R) Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran bisa memotivasi anak didik agar semakin bersemangat. Alat peraga tersebut bisa berupa kartu, benda-benda nyata, boneka, gambar, dan lainnya. Dengan menggunakan alat peraga kreatif tersebut pembelajaran bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan meningkatkan pemahaman secara efektif. 3. Belajar & bermain "Play gives children a chance to practice what they are learning." (Mr. Rogers) Aktivitas permainan memungkinkan anak didik belajar dengan lebih aktif dan belajar dengan mengalami secara langsung. Dengan bermain, anak didik juga bisa belajar secara lebih interaktif, dan dinamis (tidak monoton / mendengarkan saja). Pembelajaran menjadi lebih mindful, meaningful, dan joyful. Contoh permainan yang bisa diaplikasikan adalah Simon Says, Pik A Boo, Tap Tap Speak 4. Bermain peran Ajak anak didik memperagakan suatu percakapan sederhana dengan 2 tokoh dengan contoh naskah di bawah ini:T: "Hello, my name is Teddy! What is your name?" B: "My name is Budi!" Permainan juga bisa diperagakan dengan media boneka. Unduh GRATIS: Lembar Kerja Anak Belajar Bahasa Inggris 5. Memulai dari pemahaman kosakata sehari-hari dan benda di sekitar "Vocabulary is the foundation of language development, and learning words related to everyday objects and experiences enhances children's ability to communicate effectively." (Snow, C. E) Snow percaya bahwa pengenalan aneka kosakata yang berhubungan dengan obyek atau yang sering ditemui atau aktivitas yang sering dilakukan anak dalam hidup sehari-hari secara efektif bisa membantu anak dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Anda bisa memulainya dengan kosakata, “I like playing, this is a book, that is a pen”. Baca juga: Tips Mengembangkan Keterampilan Berbahasa Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif 6. Bermain sambil belajar warna dan bentuk "Colors stimulate children's emotional development and provide a natural connection to creativity and expression." (Susan Johnson). Warna dapat mempengaruhi emosi anak didik ke arah positif, yaitu bisa meningkatkan semangat, keceriaan, dan kreativitas anak didik. Pembelajaran tentang warna tentu akan menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan. Padukan materi ini dengan pembelajaran aneka bentuk, misalnya circle (blue circle, red circle), triangle (green triangle, red triangle), dan lainnya. Baca juga: 20 Ide PERMAINAN TERBARU Belajar Bentuk dan Warna: Untuk Anak PAUD Usia 2 - 3 Tahun 7. Gunakan cerita bergambar "A good picture book for children should have a simple, clear story line with a beginning, middle, and end." (Baker, A) Baker menjelaskan bahwa buku cerita yang baik untuk anak-anak harus memiliki alur cerita yang sederhana dan jelas dengan awal, tengah, dan akhir. Struktur cerita yang mudah diikuti dan dipahami anak bisa membantunya dalam memahami narasi dan meningkatkan kemampuan bahasa mereka. Pastikan pula tata bahasa yang digunakan dalam buku mudah dipahami anak dan menampilkan gambar sederhana yang berwarna. 8. Berikan apresiasi dan motivasi Pastikan anak didik merasa nyaman dan percaya diri saat belajar menggunakan bahasa Inggris secara lisan. Minimalkan kritikan atau koreksi yang berlebihan. Perbanyak pujian dan pemberian reward. "The limits of my language mean the limits of my world." (Ludwig Wittgenstein) Batasan bahasa kita adalah batasan dunia kita. Dengan kata lain, semakin banyak bahasa yang kita kuasai, maka kita bisa memperluas relasi dan pengetahuan kita. Tentu ada banyak manfaat lainnya saat kita bisa menguasai bahasa Inggris. Semoga anak didik semakin memiliki masa depan yang lebih baik dan semakin dimudahkan dalam menggapai apa yang mereka cita-citakan. Selain pintar berbahasa Inggris, ajak si kecil mengembangkan karakter bersama RIRI Cerita Anak Interaktif. Sumber referensi Qismullah Yusuf, Yunisrina., Burhansyah., & Aisyaranur. Teachers Strategies to Introduce Simple English Words to Very Young Learners. Proceedings of EEIC, 2017 [1] Paquette, K. R., & Rieg, S. A., "Using music to support the literacy development of young English language learners," Early Childhood Education Journal, 2008 [2] Wahyuningsih, A. S., & Aristawati, A. R. "Penggunaan Alat Peraga Edukasi untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris pada Anak-Anak di Panti Asuhan Al-Kahfi, Nginden Jangkungan, Sukolilo, Surabaya." Prosiding Patriot Mengabdi, 2022. [3] Rogers, Fred. Play Quotes - The Strong National Museum of Play, 2024 [4] Snow, C. E.. Academic Language and the Challenge of Reading for Learning About Science. Science, 2010. [5] Baker, A. Children's Literature in Education, 39(2), 131-144, (2008) [6] Wittgenstein, Ludwig. The Limits of My Language Mean the Limits of My World, 1975 [7]
Guru PAUD dan TK sangat langka. Namun, terkadang kehadirannya bisa yang paling ditunggu oleh anak-anak didik. Jennifer Sumsion menyatakan: "Kehadiran guru laki-laki dalam pendidikan anak usia dini dapat memperkaya pengalaman belajar anak-anak dengan menghadirkan perspektif dan pendekatan yang berbeda." Guru PAUD sahabat Educa, guru laki-laki di satuan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), sangat diperlukan. Kehadirannya akan menciptakan suasana baru di dalam sebuah sekolah. Guru laki-laki bisa menjadi figur yang tentu saja berbeda dari guru perempuan. Dalam hal mengajar dan mendidik, guru laki-laki biasanya akan memiliki cara yang berbeda sehingga bisa menambah semangat serta mengurangi kebosanan bagi anak didik. Secara lebih spesifik, berikut ini adalah peran guru laki-laki di sebuah PAUD: Menjadi figur ayahTidak semua anak didik memiliki figur ayah di rumah. Meskipun masih memiliki ayah, mungkin ada beberapa anak didik yang ayahnya harus bekerja di daerah yang jauh sehingga jarang bertemu. Guru laki-laki bisa menjadi figur ayah yang memberi teladan dan bisa memberikan perhatian. Pembelajaran jadi semakin variatifKarena seorang laki-laki lebih dominan menggunakan pikiran daripada perasaan, maka cara ia mengajar, cara menasihati, dan cara mendampingi anak didik pasti sedikit banyak akan berbeda daripada guru perempuan. Hal ini bisa meningkatkan motivasi belajar anak didik. Baca juga: Menjadi Guru yang Inspiratif dan Profesional Era Digital Membantu perkembangan sosio-emosional Dan Shaham telah mengadakan penelitian. Dalam tesisnya, ia menyimpulkan: "kehadiran guru laki-laki dalam pendidikan anak usia dini memberikan model peran yang berbeda, yang dapat membantu anak-anak dalam membangun pemahaman yang lebih luas tentang peran gender dan interaksi sosial." Baca juga: Tips Menjadi GURU yang ADAPTIF dan DISUKAI Siswa | Untuk Guru PAUD - SD Anak didik akan semakin memahami makna perbedaan gender, dan cara menyikapi perbedaan gender, misalnya cara menghargai lawan jenis atau batas-batas interaksi antara laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki jadi semakin paham mengapa harus bersikap lembut kepada perempuan. Anak laki-laki juga semakin paham akan perannya di masa depan sebagai seorang laki-laki dewasa atau seorang ayah. Tantangan guru PAUD laki-laki Guru laki-laki yang hadir di suatu PAUD mungkin akan mengalami beberapa tantangan, diantaranya adalah: Pandangan khalayak umumPada umumnya atau sebagian besar atau biasanya guru PAUD adalah perempuan. Seorang guru laki-laki yang hadir di PAUD biasanya memiliki tantangan tersendiri agar bisa diterima siswa dengan baik, memberikan layanan pendidikan yang baik, atau mendapatkan kepercayaan dari orang tua anak didik. Dukungan dari rekan kerjaKarena guru laki-laki di PAUD biasanya jumlahnya sangat minim, maka ia akan memiliki tantangan tersendiri agar bisa beradaptasi dengan lingkungan kerja yang “kebanyakan perempuan”. Namun, bila sudah tercipta bonding yang baik dengan guru-guru perempuan, kehadiran guru laki-laki bisa memberikan warna tersendiri, misalnya dalam memberikan ide-ide metode mengajar, menyelesaikan konflik antarsiswa, dan lainnya. LKA GRATIS: MEWARNAI Gambar Aneka Tema | Ayo UNDUH Sekarang! Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut? Patrick Lencioni mengatakan: "Kepercayaan yang dibangun melalui penghargaan terhadap perbedaan adalah fondasi dari tim yang efektif dan sukses." Setiap guru perlu memiliki pemikiran yang sama dalam hal memandang suatu perubahan dan suatu perbedaan. Bila semua guru (terutama yang perempuan) sudah memahami pentingnya guru laki-laki dalam suatu PAUD, maka akan lebih mudah bagi guru laki-laki untuk mendapatkan kepercayaan. Kepercayaan sesama rekan guru Kepercayaan adalah hal yang sangat penting dalam perkembangan suatu organisasi atau sekolah. Setiap guru perlu memiliki kepercayaan kepada sesama rekan kerja. Bila kepercayaan ini sudah terbangun, maka akan tercipta suasana kerja yang lebih nyaman. Kenyamanan akan membuat kreativitas setiap individu lebih mudah berkembang. Mampu bekerja sama dengan tim Selanjutnya, tinggal bagaimana guru laki-laki tersebut bisa membangun kepercayaan tersebut, sehingga bisa dipercaya menjadi anggota tim yang baik. Tentu saja hal ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, yaitu sesama guru atau dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, serta ketua yayasan, sehingga bisa membangkitkan kepercayaan orang tua dan anak didik. Dukungan dari pihak sekolah Pihak sekolah (kepala sekolah atau ketua yayasan) perlu memberikan dukungan, misalnya dengan memberikan sosialisasi kepada orang tua akan kehadiran guru laki-laki di sebuah sekolah. Pihak sekolah bisa menjelaskan pentingnya atau peran guru laki-laki dalam sebuah satuan PAUD. Bila kemampuan guru laki-laki tersebut belum mumpuni, pihak sekolah bisa mengadakan pelatihan dalam bentuk seminar, workshop, atau praktik kerja. Baca juga: Menjadi Guru yang Hebat demi Menguatkan Mental Anak Didik Guru PAUD laki-laki itu keren! Ifina Trimuliana artikelnya berjudul “Guru PAUD Laki-laki itu Keren Loh” sangat menekankan bahwa betapa “keren”nya sosok guru laki-laki di dalam sebuah PAUD. Artikel ini dimuat di paudpedia.kemdikbud.go.id, salah satu platform resmi Kemendikbud. Sosialisasi ini bisa menjadi contoh sumber informasi terpercaya yang menunjukkan bahwa pemerintah ikut mendukung keberadaan guru laki-laki di sebuah sekolah. Jo Warin dalam bukunya "Men in Early Childhood Education and Care: Gender Balance and Flexibility" menuliskan: "Kehadiran pria dalam pendidikan anak usia dini menawarkan manfaat unik yang sulit atau tidak mungkin dicapai dalam lingkungan pengajaran yang seluruhnya perempuan. Sementara wanita cenderung menciptakan lingkungan yang menenangkan dan positif, pria mendorong lingkungan yang lebih aktif dan fisik, yang dapat sangat berarti bagi anak laki-laki, karena gaya bermain, belajar, dan berpikir mereka lebih mungkin dihargai, diterima, dan dikembangkan." Semoga kehadiran guru laki-laki bisa memberikan pengalaman belajar yang semakin bervariasi, seimbang, motivatif, dan menyenangkan bagi anak-anak didik di suatu PAUD. Semoga ide-ide visioner dan inovatif dari guru laki-laki juga bisa membuat sekolah menjadi semakin berkembang dan kian diminati. KABI (Kisah Nabi): Media Animasi Belajar Pendidikan Karakter Berbasis Islami Sumber referensi: Sumsion, Jennifer. (2005). Male teachers in early childhood education: issues and case study [1] Lencioni, Patrick. (2002). the five dysfunctions of a team: a leadership fable [2] Shaham, Dan. (1991). Male teachers in early childhood education: self & social perceptions [3] Warin, Jo (2018). Men in early childhood education and care: gender balance and flexibility [4] Trimuliana, Ifina (2023). Guru paud laki laki itu keren loh [5] Freepik.com. (2023). Father showing his son how paint [6]
Setelah liburan akhir semester, Natal, dan Tahun Baru, anak didik akan kembali bersekolah. Di minggu pertama anak sekolah, mereka tidak akan diberikan materi pembelajaran atau kegiatan yang terlalu “serius”. Namun, lebih pada kegiatan “pemanasan”, sehingga mereka bisa beradaptasi dengan suasana sekolah dan teman-teman sekelas setelah liburan yang cukup panjang. Kegiatan ini biasa dikenal dengan kegiatan minggu pertama atau first week of school activities. Baca juga:9 PERMAINAN ASYIK di Hari - Hari MPLS PAUD: Bikin Minggu PERTAMA ANAK MASUK SEKOLAH TK Jadi Berkesan Dalam satu minggu atau 5 hari pertama, anak didik akan diajak melakukan aneka kegiatan menyenangkan dan seru. Berikut ini beberapa kegiatan serunya: Hari 1: Kegiatan sambutan seru Tema: “Tahun Baru, Semangat Baru”. Anak didik diajak melakukan serangkaian kegiatan, yaitu: Salam ceria: Guru kelas menyambut anak didik di pintu masuk sekolah dan pintu kelas dengan senyuman dan salam hangat. Circle time: Anak didik diajak untuk saling mengucapkan selamat, bercerita, dan melakukan permainan atau ice breaking sederhana. Permainan kolaboratif: Anak didik melakukan permainan kerja sama atau berkelompok, misalnya Membangun menara : Anak didik membangun menara menggunakan balok atau LEGO dalam waktu tertentu Bekerja sama menyusun puzzle: Anak didik bekerja sama menyusun potongan puzzle menjadi gambar utuh Bercerita: Setiap anak menceritakan pengalaman paling menarik saat liburan dengan media gambar yang dibuat sendiri Penjelasan rutinitas sekolah: Anak didik mendapatkan informasi tentang jadwal harian. Baca juga: 6 Kegiatan Pembuka Kelas PAUD yang Seru dan Menyenangkan Hari 2: Eksplorasi lingkungan sekolah Tema: Kegiatan seru bertema “Menjelajahi Sekolahku” Anak didik diajak melakukan serangkaian kegiatan, yaitu: Kegiatan school tour: Anak didik diajak mengenal kembali area kelas, taman bermain, toilet, dan ruang lain, serta beberapa hal baru tentang sekolah Sensory games: Anak didik bermain pasir dan aneka permainan sensory games lainnya di luar kelas, untuk melatih kembali indra peraba, penciuman, pendengaran, dan lainnya Membuat kreasi craft: Anak didik membuat peta sekolah sederhana dengan stiker dan bahan lain untuk mendekorasi Gerak dan lagu: Anak didik menyanyikan lagu bertema semangat belajar dengan iringan musik dan melakukan gerakan atau tarian. Baca juga:PROGRAM SEKOLAH SEHAT di PAUD: Apa Itu? Apa Manfaatnya? Apa Jenis Kegiatannya? Hari 3: Pengenalan topik pembelajaran Tema: Topik pembelajaran seru di semester 2 Anak didik diajak melakukan serangkaian kegiatan, yaitu: Mewarnai peta topik pembelajaran: Anak didik mewarnai dan menghiasi lembaran tentang topik pembelajaran di semester 2 Lomba tebak-tebakan: Anak didik melakukan kompetisi berkelompok untuk menjawab pertanyaan tentang topik pembelajaran dengan media cerita atau video Membuat poster: Anak didik membuat poster tentang semangat belajar dan bertuliskan topik-topik utama pembelajaran di semester 2 Presentasi dan refleksi: Anak didik melakukan presentasi dengan media kreasi yang telah dibuat hari ini dan melakukan refleksi tentang pembelajaran hari ini Hari 4: Pengenalan diri dan teman Tema: Aku bangga pada diriku, aku sayang teman-temanku Anak didik diajak melakukan serangkaian kegiatan, yaitu: Bercerita tentang diriku: Anak didik menceritakan tentang dirinya (ciri fisik, sifat, kegemaran diri, dan lain) Bermain peran: Anak didik bermain drama tentang persahabatan dan menghormati perbedaan Membuat kreasi craft: Anak didik membuat bingkai foto (untuk dipasangkan foto diri atau foto kelas) Memuji teman: Anak didik saling melempar bola dari satu teman ke teman lainnya. Teman yang mendapatkan bola harus memuji tema sebelahnya Bernyanyi bersama: Anak didik bersama bernyanyi lagu tema persahabatan Refleksi bersama: Anak didik menceritakan hal-hal yang mereka banggakan dari diri sendiri dan setiap teman dalam satu kelas. Baca juga:Ide TERBARU Aktivitas Berkenalan dengan Teman Baru Hari 5: Pentas seni mini Tema: Berani berekspresi secara positif Anak didik diajak melakukan serangkaian kegiatan, yaitu: Pembagian kelompok: Anak didik dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan minat dan bakatnya Diskusi kelompok: Anak didik membicarakan tentang kesenian apa yang ingin ditampilkan Berlatih bersama: Anak didik latihan bersama sesuai pentas seni yang ingin ditampilkan dan membuat aneka aksesoris Pentas seni: Anak didik menampilkan peragaan seni hasil latihan mereka sambil menikmati hidangan yang disediakan Penutup: Membuat kartu harapan dan ditempel di majalah dinding sekolah. Baca juga: Variasi dan Kolaborasi Pembelajaran PAUD Berbasis Kesenian Semoga dengan melakukan aneka kegiatan minggu pertama di atas, anak didik kembali menemukan kembali semangat belajar, rasa nyaman, dan rasa gembira di sekolah. Semangat mengajar! Sumber Referensi: 1. Freepik.com. (2024). Kids having fun jungle themed party [1]
Anak Indonesia adalah generasi penerus bangsa. Mereka perlu dibekali dengan aneka kebiasaan baik sejak dini. Menteri Pendidikan atau Mendikdasmen, Bapak Abdul Mu’ti menganjurkan kepada guru dan orang tua untuk mengajarkan “Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”. Berikut ini penjelasannya: 1. Bangun pagi Bangun pagi membantu anak Indonesia lebih segar, fokus, dan produktif. Kebiasan ini juga bisa mengembangkan karakter disiplin dan sikap menghargai waktu. Contoh kegiatannya, yakni: Memberikan edukasi tentang manfaat bangun pagi, jelaskan kepada si kecil bahwa bangun pagi baik untuk kesehatan fisik dan mental Memutar lagu atau dongeng, lagu yang ceria membantu anak tetap segar dan ceria di pagi hari Memberikan tanggung jawab, setiap pagi anak bisa diminta untuk merapikan tempat tidur Memberikan apresiasi, pujian, pelukan, atau hadiah saat anak berhasil bangun tepat waktu. Baca juga: Tidur Berkualitas Membuat Anak Menjadi Cerdas 2. Beribadah Melalui ibadah, anak Indonesia bisa belajar bersyukur, berempati, dan bertanggung jawab. Berikut berapa kegiatannya: Mengajarkan doa pendek, ajarkan dan ucapkan doa pendek bersama si kecil Membuatkan jadwal, bantu si kecil membuat jadwal ibadah rutin harian Belajar dengan lagu dan dongeng, kenalkan nilai-nilai ibadah kepada si kecil lewat lagu dan dongeng Teladan orang tua, berikan contoh nyata kepada si kecil dengan selalu rajin dan disiplin beribadah. Baca juga: KOLEKSI CERiTA PENDEK ISLAMI Untuk KEMBANGKAN KARAKTER Anak di HARI SANTRI 3. Berolahraga Olahraga bisa meningkatkan kebugaran, melatih disiplin, dan membantu anak mengelola stres. Dalam tubuh anak Indonesia yang sehat, terdapat jiwa yang kuat pula. Contoh kegiatannya, yaitu: Gerak lagu, ajak si kecil melakukan gerak lagu atau senam dengan iringan musik Membuat jadwal rutin, bantu si kecil membuat jadwal rutin berolahraga Teladan cinta olahraga, jadilah contoh penggemar kegiatan olahraga Alat olahraga, sediakan peralatan olahraga khusus buat si kecil Aktivitas alam, agar dapat merasakan manfaat sinar matahari, ajak si kecil berkegiatan di alam (desa, kebun, dan lainnya) dan di luar rumah. Baca juga: 19 Pilihan Olahraga Indoor Mudah yang Bisa Dilakukan Anak Usia 5 Tahun 4. Makan makanan sehat dan bergizi Pola makan yang sehat membantu tumbuh kembang anak jadi lebih optimal, memberi energi yang cukup untuk beraktivitas, dan meningkatkan konsentrasi belajar. Contoh kegiatannya: Berikan makanan bervariasi, selalu sediakan menu makanan sehat yang berbeda tiap hari Ajak anak memasak, paling tidak menyiapkan piring atau merapikan meja makan Mengurangi junk food, ajak si kecil mengonsumsi makanan sehat dan mengurangi makanan tidak sehat Memberi edukasi dan motivasi dengan bercerita atau mengucapkan kalimat motivatif, seperti “Ayo makan sayurnya, agar kulit tetap segar.” Baca juga: Ide Aktivitas untuk Belajar Topik Makanan Kesukaanku ( Kurikulum Merdeka ) 5. Gemar belajar Belajar mengasah rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis. Diharapkan, anak Indonesia makin siap dalam menghadapi tantangan zaman, dengan tetap mengedepankan kegiatan bermain untuk melatih keterampilan dan mendapat banyak ilmu pengetahuan. Contoh aktivitasnya: Jadwal belajar, bantu si kecil membuat jadwal belajar rutin Bermain bersama, ajak si kecil bermain permainan edukasi offline dan online Teladan membaca, ayah bunda perlu menunjukkan betapa pentingnya membaca Ruang belajar, sediakan tempat belajar yang nyaman dan menarik atau dekoratif Baca juga: 5 Kiat Membuat Siswa Gemar Belajar di Era Teknologi 6. Bermasyarakat Anak Indonesia perlu terlibat dalam hidup bermasyarakat dan berkomunitas, untuk belajar menghargai perbedaan, melatih tanggung jawab, dan membangun semangat gotong royong. Contoh pembiasaannya: Mengajarkan tiga kata ajaib, seperti maaf, tolong, dan terima kasih Mengajarkan sopan santun, ayah bunda perlu mencontohkan perilaku sopan dalam kata dan perbuatan. Ajarkan pula senyum, salam, dan sapa Terlibat dalam kegiatan sosial, misal kegiatan lomba 17an, kerja bakti, dan lainnya Mengajarkan berbagi, empati, dan menghargai perbedaan, ayah bunda bisa mengajarkannya dengan dongeng, lagu, atau berdiskusi santai. 7. Tidur cepat Tidur tepat waktu membantu anak Indonesia tetap segar, fokus, kreatif, sekaligus menjaga keseimbangan tubuh agar tetap sehat. Contoh kegiatannya: Ajak si kecil bermain ular tangga atau sejenisnya, dan mendengarkan cerita Ajak si kecil memiliki saat tidur yang konsisten tiap malam Bantu si kecil menyiapkan tempat tidur yang nyaman dan tenang. Kebiasaan yang baik tidak hanya berpengaruh pada perkembangan fisik, tetapi juga mental atau karakter dan kepribadian si kecil. Lewat pembiasaan yang konsisten, semoga si kecil semakin tumbuh menjadi pribadi yang memiliki karakter mulia. Ayo, dukung gerakan Bapak Menteri Abdul Mu’ti ini, demi masa depan anak Indonesia yang cerdas, terampil, dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral serta agama. KABI: Membantu Kembangkan Karakter Anak Muslim di Indonesia
Salah satu tanggung jawab terbesar orang tua dalam mendidik anaknya, yakni mengajarkan agama kepada mereka. Terlepas dari apa agama yang dianut, ayah bunda perlu mengenalkan kepada anaknya soal nilai-nilai juga ajaran agama. Mengapa hal tersebut penting? Alasan utamanya karena agama merupakan fondasi yang membentuk keimanan juga keyakinan anak. Maka dari itu, orang tua tidak boleh abai dan harus mengusahakan yang terbaik untuk si kecil. Artikel ini akan membahas beberapa tips mengajarkan agama Islam kepada anak usia dini. Mari kita simak penjelasan lengkapnya di bawah ini! Cara mengajarkan agama Islam kepada anak Mengajarkan agama Islam kepada anak berarti orang tua berusaha memperkenalkan nilai-nilai juga ajaran agama Muslim kepada si kecil. Mengajarkan juga bisa diartikan memberi contoh atau teladan yang baik. Terdapat banyak cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan agama Islam kepada anak. Cukup memulainya dari hal-hal sederhana, ayah bunda dapat mengenalkan agama Islam kepada si kecil, asal dibarengi dengan tekad yang kuat. Baca juga: Ajarkan Anak Agama Islam dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Tips mengajarkan agama Islam kepada anak, yakni kenalkan kepada mereka siapa Allah SWT dan Nabi Muhammad itu. Terangkan dengan bahasa atau kalimat yang mudah dipahami dan tidak berbelit. Mengajarkan agama Islam kepada anak juga bisa dilakukan dengan mengajak mereka terlibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan agama Islam, seperti salat, mengaji, bersedekah, hingga mengamalkan akhlak mulia dalam kehidupan mereka. Bagaimanapun, mengajarkan agama Islam kepada anak juga perlu disertai dengan konsistensi, pemberian pujian maupun teguran ketika mereka berbuat salah. Berikan pula penjelasan yang jelas di balik tindakan yang diperbolehkan atau tidak, dalam agama Islam. Dari sisi orang tua, ayah bunda juga perlu mendoakan anak. Doakan hal-hal yang baik untuk mereka, sambil terus membimbing mereka di jalan yang benar. Misal, orang tua bisa berdoa kepada Allah SWT, untuk meminta kebaikan dan perlindungan untuk anak. Baca juga: Kabi Kisah Teladan Nabi sebagai Bentuk Pengenalan Ibadah pada Anak Usia Dini Selanjutnya, cara mengajarkan agama Islam kepada anak, yaitu dengan memberi mereka contoh yang baik. Rajin salat lima waktu, mengaji, hingga menunaikan zakat, akan memberi teladan maupun contoh yang baik untuk anak. Tak hanya itu, tips mengajarkan agama Islam kepada anak juga dapat dilakukan dengan merayakan acara atau kegiatan Islami di lingkungan keluarga. Contoh, ayah bunda bisa mengajak si kecil ikut salat Ied bersama di masjid. Semua tips tersebut sebaiknya diikuti dengan upaya menciptakan lingkungan rumah yang ramah sunnah. Contoh, ayah bunda bisa memberi contoh kepada si kecil, untuk selalu mengucapkan salam kepada orang lain, juga memberi benda dengan tangan kanan. Tips mengajarkan agama Islam kepada anak juga bisa dilakukan lewat buku, permainan, atau video animasi. Ketiga metode ini dirasa cukup efektif dalam mengenalkan agama Islam kepada anak, mengingat bahwa proses belajar anak sebaiknya diselingi dengan permainan. Untuk itu, Educa Studio menghadirkan Kabi Kisah Teladan Nabi, yang bisa diakses melalui beberapa channel. Mulai dari gim dan aplikasi, hingga video animasi di YouTube, dan podcast di Spotify. Baca juga: Bangun Iman Anak dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Kabi Kisah Teladan Nabi memuat ratusan cerita bernuansa Islami yang dapat mengajarkan agama Islam kepada anak. Selain itu, gim Kabi Kisah Teladan Nabi yang bisa diunduh melalui Google Play Store atau iOS ini, mempunyai beberapa aktivitas seru yang tentunya juga membantu si kecil dalam menumbuhkan keimanan mereka. Sebagai kesimpulan, ada banyak cara mengajarkan agama Islam kepada anak, dan ayah bunda bisa memulainya dari hal-hal sederhana terlebih dahulu, seperti mengunduh dan menjadikan Kabi Kisah Teladan Nabi sebagai salah satu cara mengajarkan agama Islam kepada anak, dengan cara yang menyenangkan, interaktif, juga mengedukasi. Sumber referensi: Fis.uii.ac.id. Bijak Mendidik Anak sesuai Ajaran Islam. (2024). Tanggal akses 12 Desember 2024. Haibunda.com. 10 Cara Mengenalkan Agama pada Anak Usia Dini, melalui Permainan hingga Dongeng. (2023). Tanggal akses 12 Desember 2024.
Anak PAUD usia 2-4 tahun, atau usia Kelompok Bermain, adalah suatu fase emas atau golden age. Dalam fase ini, anak didik mulai mengembangkan kemandirian, kreativitas, rasa ingin tahun, dan aneka soft skill. Baca juga: Tips MEMBUAT PROGRAM TAHUNAN PAUD Kurikulum Merdeka 2024: Jadikan PROTA EFEKTIF Kembangkan Segala Aspek KECERDASAN Modul ajar untuk anak di usia dini perlu disusun dirancang secara khusus, demi menstimulasi perkembangan kreativitas, kemandirian, dan aneka soft skills, sehingga bisa memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak usia kelompok bermain. Inilah beberapa poin yang perlu diperhatikan saat membuat modul ajar bagi anak PAUD usia 2-4 tahun. 1. Kegiatan yang Sederhana Kegiatan sederhana, seperti cara merapikan mainan, menali sepatu, merapikan buku, dan lainnya perlu diajarkan secara teoritis dengan bahasa yang mudah dipahami. Lebih dari itu, guru perlu memandu dan membimbing anak didik agar mampu melakukannya melalui pembiasaan sehari-hari. Baca juga: KEGIATAN ANAK yang Sederhana & Termudah DENGAN HANDPHONE | Kembangkan Literasi Digital Bersama Si Kecil Usia 5-6 Tahun 2. Kemandirian Jadi Prioritas Aneka kegiatan perlu difokuskan pada pertumbuhan kemandirian anak didik. Guru perlu memberikan pendampingan bagi anak didik yang memang perlu dibantu secara melekat. Namun, guru juga perlu memahami kapan anak didik perlu melakukannya secara mandiri. KABI: Kisah Teladan Nabi untuk Tumbuhkan Akhlak Anak 3. Bermain untuk Menumbuhkan Kreativitas Dalam Modul Ajar, guru perlu merancang aneka permainan kreatif, seperti bercerita, bermain peran, gerak lagu, dan lainnya. Guru perlu menyediakan aneka peraga agar setiap permainan bisa memicu perkembangan kreativitas anak didik. Variasi kegiatan yang menstimulasi kreativitas anak didik adalah berkegiatan seni rupa dan kerajinan tangan, misalnya menggambar, berkreasi origami, membuat kreasi kolase, dan lainnya. 4. Melibatkan Panca Indera Setiap kegiatan yang dirancang, tidak hanya bertujuan mengembangkan pengetahuan, tapi melatih multisensori anak didik. Beberapa kegiatan seperti bermain air, playdough, dan aneka bahan lainnya perlu diajarkan kepada anak didik agar mendapatkan kesempatan bereksplorasi dengan panca indera mereka. Misalnya, saat anak didik melakukan kegiatan menyentuh buah jeruk dengan mata tertutup, lalu menebak nama buahnya, ia tidak hanya belajar tentang nama buah. Namun, ia juga melatih panca inderanya. Baca juga: Ide PERMAINAN ASYIK untuk Belajar PANCA INDERA | Tema Diriku Anak PAUD Usia 3-4 Tahun 5. Anak Didik Lebih Aktif Kebutuhan setiap anak didik berbeda-beda. Maka, guru perlu menggunakan aneka pendekatan yang berpusat pada anak. Guru bisa merancang aneka kegiatan yang bisa menciptakan suatu pembelajaran dimana anak didik bisa mendapatkan pengalaman belajar secara langsung dengan cara melakukan. Guru perlu memberikan kesempatan kepada anak didik bisa berkembang sesuai kemampuan, bakat, dan keterampilannya masing-masing. Baca juga: 5 Macam Pembelajaran Siswa Aktif di PAUD 6. Mampu Membangun Disiplin dan Tanggung Jawab Guru bisa mengajak anak didik melakukan pembiasaan yang bisa menumbuhkan disiplin dan tanggung jawab melalui aktivitas harian, misalnya menyiram tanaman, menjadi ketua kelas, menjadi asisten guru, dan lainnya. Meski unsur pengetahuan perlu dikembangkan setiap hari, tapi kemandirian dan kreativitas anak usia 2-4 tahun adalah hal yang perlu menjadi prioritas. Maka, setiap pembuatan Modul Ajar, guru perlu merancangnya dengan mengacu pada perkembangan kemandirian dan kreativitas, serta melalui kegiatan yang simpel dan bersifat eksploratif, sehingga bisa memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih banyak melakukan dan aktif. LKA PAUD Gratis: Media Belajar Praktis dan Ekonomis Sumber Referensi: 1. Cceionline.com. (2023). Refreshing kindergarten lesson plans and strategies for success-2 [1] 2. Googleadservices.com. (2024). Aclk [2] 3. Freepik.com. (2023). Woman teaching classroom_269071392.htm [3]